Selamat Jalan Kakek
Karya : Lita Selvira Sundava
Masih teringat jelas dibenakku,terbayang sosok seorang kakek
yang bersahaja,bijaksana,dan perhatian. Rasanya rindu sekali dengan senyum dan
candaannya. Kala itu tanggal 01 September 2001 aku terlahir di kota Ciawi
Tasikmalaya. Dari cerita ibuku,aku sangat disayangi oleh nenek dan kakek dari
ibuku. Waktu aku bayi, kakekku yang selalu mencucikan dan menyetrika bajuku
tanpa diminta. Ketika aku berusia sekitar 3 tahun yang ku ingat,aku selalu
digendong diajak main oleh kakek, dan memetik buah buahan di kebun. Buah yang
aku suka adalah strawberry,mangga,jambu biji,dan alpukat. Kakekku seorang yang
rajin berkebun dan memelihara hewan ternak. Sehingga kakekku memiliki kebun
buah buahan,kebun sayuran,dan hewan ternak yang berkembang biak dengan sehat.
Satu tahun kemudian aku pindah ke Kota
Bandung,aku merasa sedih meninggalkan keluarga di Ciawi terutama kakek dan
nenek. Tapi aku selalu mudik setiap tahun saat Hari Raya Idul Fitri,tapi
rasanya tidak cukup melepas rindu dengan jangka waktu yang hanya sebentar. Apalagi
setelah aku masuk SD,waktu bertemu dengan keluarga di Ciawi pun semakin
berkurang,tapi aku selalu menelpon untuk melepas rindu. Lalu saat libur tahun
baru tiba,aku mudik lagi ke Ciawi. Aku sangat menyukai ikan,sampai sampai
kakekku memancing ikan untukku dan juga cucu yang lainnya,aku sekeluarga
menghabiskan waktu bersama di malam tahun baru,kakekku sangat humoris jadi
dimalam itu juga aku dan cucu kakek yang lainnya tertawa terbahak bahak
mendengar candaannya,waktu sekolah telah tiba,aku harus segera pulang ke
Bandung. Beberapa tahun kemudian aku masuk SMP,saat aku masih kelas 7 aku
mendapat telpon tentang kabar Kakek dari Ciawi, bibiku bilang kalau kakek sakit
,kakek sakit karna usianya yang semakin lama semakin bertambah. Dan kakek
sekarang tidak bisa berjalan karena sakit persendian pada lutut. Aku dan ibuku
cemas,mengkhawatirkan keadaan kakek,yang semakin lama semakin parah. Waktu
libur telah tiba,aku dan ibuku pergi ke Ciawi untuk menengok kakek,diwaktu
liburan kali ini,aku merasa tidak bahagia,karena kakek sedang sakit dan tidak
bisa bermain bersama lagi.
Aku sudah naik kelas saat ini, aku
berada di kelas 8E aku memiliki beberapa sahabat yang bernama Nurul,Hilda,Syifa
dan Tiara, mereka selalu menghiburku disaat aku sedang bersedih,dan malah aku
sampai lupa dengan keadaan kakek yang sedang sakit. Saat pembagian raport
semester 1 akan tiba,aku dengan ibuku berencana setelah pengambilan raport akan
langsung pergi ke Ciawi,tapi Allah berkehendak lain,kakekku sudah dipanggil
oleh Yang Maha Kuasa sekitar jam setengah 1 malam tanggal 23 Desember 2015,aku
menangis tidak henti. Tanpa berpikir panjang lagi ayah,ibu dan adikku langsung
berangkat ke Ciawi pada malam itu juga, aku tidak bisa ikut karena kendaraannya
tidak memadai dan harus mengambil raport besok. Aku diantar oleh Ua dari ayah
untuk mengambil raport dan keesokan harinya ibu menjemputku untuk pergi ke
Ciawi,disepanjang perjalanan aku sedih dan tidak sabar ingin segera sampai.
Sesampainya disana aku tidak bisa
menahan kesedihan ini. Aku tidak percaya bahwa aku akan kehilangan kakek yang
aku sayangi untuk selama lamanya. Tapi aku harus ikhlas dan sabar menghadapi
semua ini. “ Ya Allah ampunilah
dosa dosa kakek,lapangkan didalam kuburnya,tempatkanlah kakekku di surga yang
indah bersama-Mu. Aamiin Yaarobbal Aalamin.”
(Minggu, 09 Oktober 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar