Minggu, 16 Oktober 2016

Cerpen Selamat Jalan Kakek


                 Selamat Jalan Kakek

Karya : Lita Selvira Sundava

        Masih teringat jelas dibenakku,terbayang sosok seorang kakek yang bersahaja,bijaksana,dan perhatian. Rasanya rindu sekali dengan senyum dan candaannya. Kala itu tanggal 01 September 2001 aku terlahir di kota Ciawi Tasikmalaya. Dari cerita ibuku,aku sangat disayangi oleh nenek dan kakek dari ibuku. Waktu aku bayi, kakekku yang selalu mencucikan dan menyetrika bajuku tanpa diminta. Ketika aku berusia sekitar 3 tahun yang ku ingat,aku selalu digendong diajak main oleh kakek, dan memetik buah buahan di kebun. Buah yang aku suka adalah strawberry,mangga,jambu biji,dan alpukat. Kakekku seorang yang rajin berkebun dan memelihara hewan ternak. Sehingga kakekku memiliki kebun buah buahan,kebun sayuran,dan hewan ternak yang berkembang biak dengan sehat. 

          Satu tahun kemudian aku pindah ke Kota Bandung,aku merasa sedih meninggalkan keluarga di Ciawi terutama kakek dan nenek. Tapi aku selalu mudik setiap tahun saat Hari Raya Idul Fitri,tapi rasanya tidak cukup melepas rindu dengan jangka waktu yang hanya sebentar. Apalagi setelah aku masuk SD,waktu bertemu dengan keluarga di Ciawi pun semakin berkurang,tapi aku selalu menelpon untuk melepas rindu. Lalu saat libur tahun baru tiba,aku mudik lagi ke Ciawi. Aku sangat menyukai ikan,sampai sampai kakekku memancing ikan untukku dan juga cucu yang lainnya,aku sekeluarga menghabiskan waktu bersama di malam tahun baru,kakekku sangat humoris jadi dimalam itu juga aku dan cucu kakek yang lainnya tertawa terbahak bahak mendengar candaannya,waktu sekolah telah tiba,aku harus segera pulang ke Bandung. Beberapa tahun kemudian aku masuk SMP,saat aku masih kelas 7 aku mendapat telpon tentang kabar Kakek dari Ciawi, bibiku bilang kalau kakek sakit ,kakek sakit karna usianya yang semakin lama semakin bertambah. Dan kakek sekarang tidak bisa berjalan karena sakit persendian pada lutut. Aku dan ibuku cemas,mengkhawatirkan keadaan kakek,yang semakin lama semakin parah. Waktu libur telah tiba,aku dan ibuku pergi ke Ciawi untuk menengok kakek,diwaktu liburan kali ini,aku merasa tidak bahagia,karena kakek sedang sakit dan tidak bisa bermain bersama lagi.

          Aku sudah naik kelas saat ini, aku berada di kelas 8E aku memiliki beberapa sahabat yang bernama Nurul,Hilda,Syifa dan Tiara, mereka selalu menghiburku disaat aku sedang bersedih,dan malah aku sampai lupa dengan keadaan kakek yang sedang sakit. Saat pembagian raport semester 1 akan tiba,aku dengan ibuku berencana setelah pengambilan raport akan langsung pergi ke Ciawi,tapi Allah berkehendak lain,kakekku sudah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa sekitar jam setengah 1 malam tanggal 23 Desember 2015,aku menangis tidak henti. Tanpa berpikir panjang lagi ayah,ibu dan adikku langsung berangkat ke Ciawi pada malam itu juga, aku tidak bisa ikut karena kendaraannya tidak memadai dan harus mengambil raport besok. Aku diantar oleh Ua dari ayah untuk mengambil raport dan keesokan harinya ibu menjemputku untuk pergi ke Ciawi,disepanjang perjalanan aku sedih dan tidak sabar ingin segera sampai.

          Sesampainya disana aku tidak bisa menahan kesedihan ini. Aku tidak percaya bahwa aku akan kehilangan kakek yang aku sayangi untuk selama lamanya. Tapi aku harus ikhlas dan sabar menghadapi semua ini.        “ Ya Allah ampunilah dosa dosa kakek,lapangkan didalam kuburnya,tempatkanlah kakekku di surga yang indah bersama-Mu. Aamiin Yaarobbal Aalamin.”

                                                        (Minggu, 09 Oktober 2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar